Sebuah revolusi besar berpotensi terjadi pada sistem penayangan kompetisi Liga Champions. Ajang sepak bola paling elite di Eropa ini dilaporkan bisa segera ditonton secara gratis oleh para penggemar di seluruh dunia.
Wacana mengejutkan ini muncul setelah UEFA dan pihak Superleague, yang selama ini berseteru, kini membuka jalur perundingan. Ide platform streaming gratis menjadi salah satu poin utama yang berpotensi disepakati oleh kedua belah pihak.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, menjadi sosok sentral yang menjembatani kedua kubu. Ia mengonfirmasi bahwa negosiasi ini berjalan dengan itikad baik dari UEFA maupun Superleague, yang di dalamnya juga termasuk Real Madrid.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai detail platform nonton gratis tersebut, tujuan utama di baliknya, dan bagaimana dua kubu yang berseberangan kini bisa duduk di satu meja perundingan.
UEFA-Superleague Pilih Damai, Kini Mulai Berunding
Trofi Liga Champions dipajang saat final antara PSG vs Inter Milan di Allianz Arena, Munich, 1 Juni 2025. (c) AP Photo/Matthias SchraderSetelah bertahun-tahun terlibat dalam perang dingin, UEFA dan Superleague akhirnya membuka jalur diplomasi. Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyebut dirinya selalu berusaha menjadi jembatan antara kedua kubu yang berseteru.
Laporta mengonfirmasi bahwa UEFA telah menunjuk tim khusus untuk berdialog dengan perwakilan Superleague. Bahkan, Real Madrid yang selama ini paling vokal mengkritik UEFA juga ikut serta dalam proses pembicaraan ini.
“Saya selalu mencoba berperan dalam membangun jembatan antara Superleague dan UEFA,” ujar Laporta dalam wawancaranya bersama MD.
“Kami sekarang berada dalam situasi di mana Superleague sedang berdiskusi dengan UEFA. Aleksander Ceferin menunjuk beberapa orang dari UEFA untuk berbicara dengan perwakilan dari
Platform Nonton Gratis Jadi Titik Temu
Trofi Liga Champions (c) AP Photo/Gregorio BorgiaDari sekian banyak agenda pembahasan, ide platform streaming menjadi titik temu utama kedua belah pihak. Konsep yang diusulkan oleh Superleague ini kini dilaporkan disambut baik oleh UEFA.
Platform ini nantinya akan memungkinkan para penggemar di seluruh dunia untuk menonton pertandingan secara gratis. Akan ada pula opsi berbayar untuk mendapatkan fitur tambahan dan tayangan bebas iklan.
“Satu hal di mana mungkin ada lebih banyak kesepakatan dan koordinasi adalah pada blok yang membahas platform teknologi. Saya pikir ini adalah kabar baik dan ada itikad baik dari kedua belah pihak,” ungkap Laporta.
Potensi Pendapatan yang Fantastis
Tujuan utama di balik wacana platform streaming gratis ini tentu saja adalah peningkatan pendapatan. Klub-klub besar Eropa menginginkan porsi pemasukan yang lebih besar dari hak siar kompetisi.
Mereka meyakini model streaming global ini bisa meningkatkan total pendapatan secara signifikan sebelum nantinya dibagi. Joan Laporta melihat UEFA kini lebih terbuka terhadap ide-ide baru untuk perbaikan.
“Mengenai platform tersebut, jika menghasilkan pendapatan seperti yang diharapkan, kita berbicara tentang pendapatan yang sangat besar, sangat tinggi, dan itu akan baik untuk sepak bola,” kata Laporta.
“Saya melihat UEFA mulai terbuka, dan saya melihat kami juga terbuka untuk mencapai kesepakatan,” tegasnya.
Itikad Baik dari Presiden UEFA
Joan Laporta secara khusus memberikan pujian terhadap sikap Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Menurutnya, Ceferin menunjukkan itikad baik dan keterbukaan dalam proses negosiasi ini.
Sebelumnya, UEFA sempat menganggap ide platform streaming gratis ini sebagai sebuah fantasi yang tidak mungkin terwujud. Namun, kini mereka melihatnya sebagai sesuatu yang layak untuk dipertimbangkan.
“Saya yakin itu adalah poin kuat Superleague. Banyak pekerjaan telah dilakukan untuk platform ini, dan ini adalah platform yang akan gratis untuk semua penggemar dan berskala global,” ujar Laporta.
“Dan presiden UEFA melihatnya sebagai sesuatu yang memungkinkan, dan itu berarti ada titik temu yang sebelumnya tidak ada. Saya melihat ada banyak kemauan dari pihak presiden UEFA,” imbuhnya.
Real Madrid Ikut Mendukung
Real Madrid dan Presiden Florentino Perez selama ini dikenal sebagai kritikus paling keras terhadap UEFA. Mereka kerap menuduh badan sepak bola Eropa itu telah bertindak merugikan kepentingan klub.
Akan tetapi, Joan Laporta memastikan bahwa Los Blancos kini berada di barisan yang sama dengan Barcelona. Mereka mendukung penuh proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan terbaik bagi semua pihak.
“Kami membahas ini di markas Superleague, dan tentu saja kami semua berada di halaman yang sama,” kata Laporta.
“Apa yang kami inginkan adalah tercapainya kesepakatan yang memuaskan semua pihak,” pungkasnya.