Jakarta – Harapan besar masyarakat Indonesia untuk melihat Timnas Garuda melaju langsung ke Piala Dunia 2026 harus pupus. Kepastian ini datang setelah hasil pertandingan terakhir di putaran kedua Kualifikasi Zona Asia tidak menguntungkan Indonesia. Dengan hasil tersebut, skuad Merah Putih dipastikan gagal lolos langsung ke putaran final Piala Dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Meski performa Timnas sempat membanggakan di beberapa laga kualifikasi, langkah mereka terhenti karena belum mampu mengunci tiket otomatis ke putaran berikutnya.
Jalan Terjal di Grup F
Indonesia tergabung dalam Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina. Di atas kertas, Irak menjadi unggulan utama grup dan memang menunjukkan performa dominan sejak awal. Sementara itu, Indonesia berjuang keras mengalahkan Vietnam dan Filipina untuk menjaga asa.
Namun kekalahan dari Irak dan hasil imbang atau kurang maksimal di beberapa pertandingan krusial membuat Timnas Indonesia tersingkir dari posisi dua besar, yang menjadi syarat untuk lolos ke putaran ketiga sekaligus mendekat ke tiket Piala Dunia.
Apa Artinya Gagal Lolos Langsung?
Gagal lolos langsung berarti Indonesia tidak masuk ke babak putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia, yang terdiri dari 18 tim terbaik zona Asia. Dalam putaran ketiga inilah tiket utama ke Piala Dunia diperebutkan.
Meski gagal ke Piala Dunia, Indonesia masih memiliki peluang bermain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027, dan berpotensi tampil di ajang besar tersebut jika mampu menyingkirkan lawan-lawan tangguh di fase berikutnya.
Evaluasi dan Sorotan: Apa yang Kurang dari Timnas?
Beberapa catatan penting dari kegagalan ini antara lain:
-
Konsistensi performa yang belum stabil dari laga ke laga.
-
Masalah penyelesaian akhir dan efisiensi serangan, yang menjadi sorotan sejak awal.
-
Kehilangan poin di laga-laga krusial, terutama saat melawan tim-tim yang seharusnya bisa dikalahkan.
-
Tekanan bermain di kandang yang kadang justru membuat pemain grogi, bukan percaya diri.
Komentar Pelatih dan Pemain
Pelatih Shin Tae-yong menyampaikan kekecewaan mendalam atas hasil ini, namun tetap memuji perjuangan anak asuhnya yang sudah berjuang maksimal.
“Kami sudah bekerja keras. Tapi memang belum cukup untuk level ini. Indonesia butuh lebih banyak pemain yang bermain di luar negeri dan jam terbang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pemain seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Rafael Struick menyampaikan terima kasih atas dukungan suporter dan berharap bisa bangkit di kompetisi selanjutnya.
Harapan Masih Ada: Fokus ke Piala Asia 2027
Meski gagal lolos langsung ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia belum sepenuhnya kehilangan harapan di level Asia. Fokus kini beralih ke Kualifikasi Piala Asia 2027, di mana Indonesia memiliki kans besar untuk lolos dan membuktikan perkembangan sepak bolanya di panggung regional.
Jika pembinaan berlanjut dengan konsisten, regenerasi berjalan lancar, dan pengalaman pemain muda terus bertambah, Timnas Garuda bisa menjadi kekuatan yang disegani di Asia dalam beberapa tahun ke depan.
Suara Netizen: Tetap Dukung atau Kritik?
Di media sosial, reaksi publik terbagi. Banyak yang tetap memberi dukungan dan menyemangati skuad Garuda, tetapi tak sedikit pula yang meminta evaluasi menyeluruh dari federasi dan pelatih, terutama dalam hal strategi dan pemilihan pemain.
Namun satu hal yang pasti: semangat sepak bola Indonesia masih menyala, dan dukungan untuk Timnas tetap menjadi kekuatan moral yang besar.
Penutup
Gagal ke Piala Dunia 2026 bukan akhir segalanya bagi Timnas Indonesia. Ini adalah momen evaluasi, pembelajaran, dan penataan ulang strategi jangka panjang. Semoga dari kegagalan ini, akan tumbuh generasi emas Garuda yang lebih siap, lebih kuat, dan lebih tajam menghadapi tantangan dunia.