10 Pemain Brasil yang Gacor Saat Dilatih Carlo Ancelotti: Kaka hingga Vinicius Junior

10 Pemain Brasil

 Carlo Ancelotti segera menemukan pelabuhan baru dalam karier manajerialnya. Ancelotti kabarnya akan hengkang dari Real Madrid untuk menerima tawaran membesut Timnas Brasil.

Menurut laporan terbaru Fabrizio Romano, Ancelotti kini telah mencapai kesepakatan prinsip untuk menangani Brasil mulai akhir musim ini. Ini mengonfirmasi bahwa kebersamaannya dengan Real Madrid akan segera berakhir secara resmi.

Ancelotti dikabarkan sudah setuju untuk mulai melatih Brasil pada awal Juni mendatang, sesuai keinginan Federasi Sepak Bola Brasil.

Dengan kesepakatan ini, Ancelotti hampir pasti tidak akan memimpin Real Madrid di ajang Piala Dunia Antarklub yang akan berlangsung di Amerika Serikat pada pertengahan Juni hingga Juli.

Kontraknya bersama Brasil direncanakan berlaku hingga Piala Dunia 2026, selama Selecao berhasil lolos ke turnamen tersebut. Piala Dunia yang akan diselenggarakan di Amerika Utara itu juga diprediksi menjadi pekerjaan terakhir dalam karier panjang Ancelotti di dunia sepak bola.

Sepanjang karier manajerialnya yang sudah berlangsung sejak 1995 silam, Ancelotti menangani banyak pemain asal Brasil, dan beberapa di antaranya meraih kesuksesan bersama.

Cafu

Cafu, kapten Brasil di Piala Dunia 2002 (c) AFPSemasa menangani AC Milan, Ancelotti berjasa memboyong Cafu dari AS Roma pada 2003 silam. Sebelumnya Cafu pernah mengantar AS Roma meraih Scudetto dan memimpin Timnas Brasil berjaya di Piala Dunia 2002.

Bersama AC Milan, Cafu meraih Scudetto keduanya pada 2004 dan menambah koleksi gelarnya dengan Supercoppa Italiana di tahun yang sama. Ia juga mencatatkan momen penting dengan tampil di final Liga Champions 2005, meski harus menerima kekalahan dramatis dari Liverpool.

Namun, musim berikutnya Cafu mulai jarang tampil akibat cedera dan masalah pribadi yang mengganggu performanya di lapangan. Meski begitu, ia tetap berandil membawa Milan menjuarai Liga Champions di musim 2006/2007.

Warisan Cafu sebagai bek sayap legendaris tetap melekat kuat di hati para penggemar Rossoneri.

Dida

Dida tercatat sebagai salah satu penjaga gawang tersukses dalam sejarah AC Milan. Sebagian besar kariernya bersama Rossoneri dihabiskan di bawah asuhan Ancelotti.

Banyak gelar yang telah diraih Dida bersama Milan, mulai dari juara Seri A, Coppa Italia, Piala Super Italia, Liga Champions, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub.

Bersama Timnas Brasil, Dida tercatat mengoleksi 91 caps dan berjasa membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 2002.

Kaka

Kaka (c) AFPKaka dan Carlo Ancelotti membangun hubungan istimewa saat bersama di AC Milan. Kaka bahkan menyebut Ancelotti sebagai sosok penting yang membentuk puncak kariernya. Saking terkesannya, Ancelotti sempat menjuluki Kaka sebagai “fenomena” saat pertama kali melihat kemampuannya di sesi latihan.

Kolaborasi keduanya berlangsung dari 2003 hingga 2009, menghasilkan berbagai prestasi bergengsi. Bersama Ancelotti, Kaka mengantar Milan meraih trofi Serie A, Liga Champions, hingga penghargaan Ballon d’Or.

Di bawah bimbingan Ancelotti, Kaka menjelma menjadi salah satu pemain terbaik dunia, memperkuat jejak emas mereka dalam sejarah sepak bola Eropa.

Ramires

Ramires (c) AFPCarlo Ancelotti memboyong Ramires ke Chelsea usai tampil apik di Benfica. Ramires pun langsung menjadi andalan di lini depan Chelsea.

Namun, kebersamaan Ancelotti dan Ramires hanya berlangsung semusim. Ancelotti kemudian hengkang sedangkan Ramires bertahan di Stamford Bridge.

Ramires menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan Chelsea setelah membantu klub meraih trofi Liga Champions 2012. Setelah itu, ia turut mempersembahkan gelar FA Cup, League Cup, Premier League, hingga Europa League untuk The Blues.

Thiago Silva

Thiago Silva, Brasil (c) AP PhotoAncelotti ikut berandil mendatangkan Thiago Silva ke Milan pada Januari 2009 silam. Namun, di akhir musim Ancelotti memutuskan untuk meninggalkan San Siro.

Ancelotti dan Silva kemudian bereuni di PSG. Silva menjadi andalan utama di lini belakang PSG asuhan Ancelotti dan mereka berjasa membawa PSG merajai sepak bola Prancis.

Maxwell

Maxwell (c) AFPMaxwell mungkin tidak cukup populer. Akan tetapi, dia punya tempat yang spesial dalam karier Ancelotti.

Maxwell masuk dalam lima besar pemain paling sering dimainkan Ancelotti saat melatih PSG, 63 kali.

Marcelo

Pemain Real Madrid, Marcelo mengangkat trofi Liga Champions di Plaza de Cibeles (c) AP PhotoReal Madrid mengontrak Marcelo pada tahun 2007 dengan mahar 6,5 juta euro. Kepindahannya ke Santiago Bernabeu menjadi awal dari sebuah legenda yang tak terlupakan.

Di Real Madrid, Marcelo berkembang menjadi salah satu bek kiri terbaik dunia. Kecepatannya yang luar biasa, skill menggocek bola, serta ketajamannya dalam mengantisipasi serangan lawan membuatnya menjadi aset berharga bagi Los Blancos.

Bersama Real Madrid, Marcelo memenangkan 22 gelar bergengsi, termasuk 5 Liga Champions, 6 LaLiga, dan 4 Piala Dunia Antarklub FIFA. Ia mencatatkan 528 penampilan untuk El Real, mencetak 38 gol dan 103 assist.

Eder Militao

Selebrasi Eder Militao di laga Atletico Madrid vs Real Madrid di Civitas Metropiolitano, Senin (30/9/2024). (c) realmadrid.comEder Militao menjadi andalan di lini belakang Real Madrid pada periode kepelatihan kedua Ancelotti di Real Madrid. Ia pun berandil mempersembahkan sederet gelar bergengsi.

Sayang, dua musim terakhir performanya di Real Madrid terganggu oleh cedera berkepanjangan.

Rodrygo

Selebrasi Rodrygo dalam laga Liga Champions antara Real Madrid vs Atletico Madrid, Rabu (5/3/2025). (c) AP Photo/Manu FernandezReal Madrid merekrutnya pada Juni 2018 dengan biaya transfer sekitar €45 juta. Ia resmi bergabung dengan skuad utama Los Blancos pada Juni 2019 dan kini menjadi pilihan utama Ancelotti di lini depan.

Rodrygo dikenal karena kecepatannya, kemampuan dribbling, dan ketajamannya di depan gawang. Ia telah membantu Real Madrid meraih berbagai gelar, termasuk dua gelar Liga Champions (2021/2022 dan 2023/2024), tiga gelar La Liga, dan satu gelar Copa del Rey. ​

Salah satu momen paling berkesan adalah saat ia mencetak dua gol dalam waktu dua menit melawan Manchester City pada semifinal Liga Champions 2021–22, membantu timnya melaju ke final dan akhirnya menjadi juara.

Vinicius Junior

Pemain Real Madrid, Vinicius Junior (c) La LigaReal Madrid merekrut Vinicius pada Mei 2017 dengan biaya transfer sekitar €45 juta. Transfer ini menjadi salah satu yang terbesar untuk pemain di bawah usia 18 tahun. Ia resmi bergabung dengan skuad utama Los Blancos pada Juli 2018, setelah mencapai usia 18 tahun.

Sejak debutnya pada musim 2018–19, Vinícius telah menunjukkan perkembangan pesat. Ia mencatatkan lebih dari 200 penampilan dan mencetak lebih dari 60 gol untuk Real Madrid di La Liga.

Pada musim 2023–24, Vinicius mencetak gol kemenangan dalam final Liga Champions melawan Borussia Dortmund, menjadi pemain termuda yang mencetak gol di dua final Liga Champions, mengalahkan rekor Lionel Messi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *